Minggu, 09 Oktober 2011

Digital Culture dalam kehidupan sosial (Social Life)

      Seperti namanya Digital Culture, jika di jadikan bahasa indonesia "Budaya Digital". Teknologi dari tahun ke tahun semakin maju saja hingga saat ini. Cepat atau Lambat teknologi  benar benar mengubah kehidupan manusia, terutama di Indonesia. Dengan kemajuan teknologi manusia merasa lebih mudah dalam menyelesaikan masalah mereka, walaupun tidak dalam segala hal, namun banyak sekali hal yg bisa diselesaikan dengan teknologi. Kita semua tahu pada saat ini Social networking sedang trend lewat situs-situs jejaring sosial yang tersedia. Seperti Facebook, Twitter, Yahoo Messengger, dan lain lain. Kita tidak perlu lagi mencari relasi baru dengan bertemu orang nya langsung. Kita hanya perlu registrasi untuk membuat account di penyedia jejaring sosial tersebut. Dan mereka juga menyediakan banyak fitur yang akan memudahkan anda dalam melakukan Social Networking. Seperti mengobrol dengan user lain (chat), video chat, bahkan penyimapanan media (foto,video, dll), dan masih banyak lagi

      Pekembangan dunia digital ini sudah mancapai semua aspek dari segi bisnis, ekonomi, hiburan, transportasi, dll. Zaman makin berkembang, demikian pula dalam hal berkomunikasi. Jika dahulu orang berkomunikasi jarak jauh melalui surat, maka zaman ini orang dapat dengan mudah dan cepat berkomunikasi dengan orang dalam jarak jauh hanya dengan “pencet tombol-tombol telepon”. Bukan hanya telepon, zaman ini, orang berkomunikasi lebih luas hanya dengan “pencet-pencet” tuts entah laptop, entah netbook, entah i-pad, entah i-pod, entah bb (blackberry), entah Hp, dll. Hingga pada akhirnya teknologi ini terintegrasi satu dengan lainnya. Akibat perkembangan dari kemampuan teknologi, terjadi juga perubahan yang cukup dramatis di sisi perjalanan dan operasi bisnis, yang menghasilkan pelayanan-pelayanan baru, termasuk dalam hal pemanfaatan jaringan dunia tanpa batas. Karena dengan digital dapat lebih efisien dalam proses pengerjaannya dibandingkan dengan kinerja manusia yang memiliki rasa lelah. Hal ini lah yang sudah dipakai di seluruh Negara didunia baik Negara maju maupun Negara berkembang, di dunia ekonomi seluruh pembisnis sudah dapat melakukan transaksi online diman transaksi tersebut dimana transaksi tersebut lebih bermanfaat karena kita dapat melakukan dimana saja dan dalam keadaan apa saja. Kita dapat menggunakan laptop, telepom genggam atau apa saja yang terkoneksi dengan internet unutk melakukan transaksi online.

      Banyak sekali dampak positif nya seperti contoh yang telah di sebutkan, tapi banyak juga dampak negatif dari social network itu sendiri. Karena mudah dan butuh waktu lebih sedikit, user biasanya jarang melakukan kontak langsung terhadap lingkungan luar, walaupun informasi Digital dapat di peroleh melalui internet tapi jika tidak ada kontak langsung terhadap lingkungan maka akan sia sia informasi tersebut. Dan beberapa contoh lagi, walalupun tidak memakan waktu yang banyak namun ketika kegiatan itu dilakukan berlebihan akan membuang waktu jika tujuan nya tidak pasti. Biasanya remaja sekarang bersocial networking hanya untuk mengobrol dengan teman nya, sehingga berdampak membuang waktu dan lupa dengan kegitan belajar mereka.

       Dapat ditarik kesimpulan nya dalam pembahasan kali ini yaitu menghadapi Digital Culture tergantung dari sikap kita. Karena jika kita tidak menanggapinya dengan sikap yang benar dampak negatif dari Digital Culture itu akan menghampiri kita. Dan cukup banyak juga di Indonesia yang telah terkena dampak negatif dari Digital Culture tersebut. dan yang paling utama adalah lupa waktu. Karena dari itu kita harus memanfaatkan Digital Culture untuk kepentingan yang benar benar bermanfaat.  

Referensi :
http://adamujunioru.blogspot.com/2011/10/digital-culture-terhadap-kehidupan.html
http://anisahicha.wordpress.com/2011/10/07/digital-culture-social-life/

      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar